Kamis, 27 Februari 2014

                          Kegiatan Jumat di Salsabila School

berbelanja keperluan sekolah













Rabu, 26 Februari 2014

Kamis Yang Manis :)

Kamis, 26 Februari 2014

Bel masuk telah berbunyi, derap langkah kaki anak anak bergegas memasuki ruangan kelas untuk kegiatan opening.
Salah satu tujuanku hari ini adalah mengamati perkembangan anak" kelas 2b, kelas yang letaknya dilantai dua ini, kelas kandidat pemenang lomba antar kelas karena kelasnya yang seru, ntar foto" kelasnya aku share ya....

Tapi bukan itu, bukan karena kelasnya yang menarik yang membuatku tertegun hari ini.
Tertegun dan tak sanggup aku berkomentar apa".
Saat menemani anak" belajar, tiba" mas Syifa' batuk, gurunya dengan sigap mencarikan minyak kayu putih untuk dioleskan ke dadanya, tapi ternyata, ada tangan kecil yang tak kalah cepatnya segera mendekati mas Syifa', sambil mengulurkan tangannya untuk memberikan minum. Gelas kemasan mineral itu terus dipegangkan oleh tangan kecil itu, sampai mas Syifa' selesai meminumnya.

Ya.. dialah Nasywa, sang bidadari kecil, 8 tahun, tuna rungu, tetapi komunikasi verbal sudah cukup bagus, empatinya dengan teman" n gurunya patut dijadikan teladan. Tak dipedulikan pekerjaanya yang harus tertunda karena harus dengan sigap menolong temannya.
Nasywa, bidadari kecil ini anak yatim, sang ayah yang sangat dicintainya sudah meninggalkannya sejak kecil, tetapi dia tidak kekurangan kasih sayang dari keluarganya,  teman" n guru"nya.
Hidupnya cerah ceria, ringan tangan, sangat ramah dan supel bergaul dan selalu ingin banyak membantu.

Dari anak kecil ini  kita bisa banyak belajar, bahwa hidup di dunia ini harusnya diisi untuk sebanyak mungkin bermanfaat bagi umat. Meski banyak kekurangan, tidak menutupi semangat untuk bisa menolong sesama, semoga kita semua juga demikian, amiiin amiiin amiiin.
Wallahua"lam bisshowab..

Senin, 24 Februari 2014

Selasa, 25 Pebruari 2014,
Pagi yang cerah...
Saat mengantar Salsabila sekolah,
Sampai di gerbang dia tersenyum dan melambaikan tangan, dilanjtkan dengan sambutan yang "seru" dari teman-temannya....
Sungguh, melihat senyum dan bahagianya, membuatku semakin bersemangat menjalani aktivitas pagi ini
Salsabilaku, gadis remaja 14 tahun, semakin cantik dengan senyumnya yang khas dan wajahnya yang sangat polos, sampai ketemu nanti siang sayang, mama selalu mendoakanmu....

Melanjutkan perjalanan ke Salsabila Special School,
Melihat satu demi satu orangtua mengantarkan putra putrinya,
Semua terlihat cerah ceria, salim dan melambaikan tengan ke orangtua
Disambut salam hangat dari guru" dan teman"nya...
Anak" dengan semangat salim dengan semua guru, dilanjutkan dengan melepas sepatu, meletakkan sepatu ke rak sepatu, masuk kelas, menaruh tas pada tempatnya, lalu dilanjutkan dengan bermain dengan teman sambil menunggu bel pagi berbunyi.

Kenzi yang langsung mengambil kuas untuk melanjutkan kegiatan membatiknya, dengan lincah jari jarinya memainkan kuas dengan perpaduan warna yang kontras.
Salma berbincang bincang dengan guru dan teman" untuk menceritakan pengalamannya hari ini dirumah, Syifa' yang asyik juga melihat Kenzi membatik, Rifqi yang selalu bersalim"an dengan semua guru, teman, penjaga sekolah, dll, lengkap tak ada satupun yang terlewat. Sisca yang masih pemalu, didekati sama teman" n gurunya untuk diajak bercanda, Yoga yang minta meronce,  Hilman dengan salamnya yang khas, salam salim plus plus, nasywa dengan celotehannya, nayla yang cantik penurut dan pintar, dll dll, masih banyak ..... bersambung dulu ya,,,, bel berbunyi tanda olah raga senam bersama akan segera dimulai :)

Minggu, 23 Februari 2014

Perbedaan Autis dan ADHD

perbedaan anak Autis dan ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder)

Mungkin dari beberapa kalangan orang tua ada yang pernah bertanya-tanya, apakah anak saya autis? pertanyaan tersebut terlontar karena tingkah anaknya yang tidak bisa diam, selalu tidak pernah fokus dengan satu hal dan sangat percaya diri, atau kita kenal dengan sebutan Hiperaktif. perlu diketahui, tidak semua anak Hiperaktif itu Autis. dan tidak semua anak Autis itu Hiperaktif. untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut.

Autis

Autis dan Anak Autis
 Autis atau Autisme adalah gangguan perkembangan yang sangat kompleks pada
anak yang ditandai dengan perkembangan gangguan dalam komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku. Penyebab Autis Penyebab autis adalah gangguan neurobiologis yang mempengaruhi fungsi otak sedemikian rupa sehingga anak tidak mampu berinteraksi dan berkomunikasi dengan dunia luar secara efektif. Autis memiliki dasar genetika yang kuat, walaupun genetika autis sangat kompleks dan tidak jelas apakah ASD dijelaskan lebih oleh mutasi yang jarang, atau dengan kombinasi yang jarang dari genetika umum. Dalam kasus tertentu yang jarang terjadi, autis terkait dengan lingkungan yang menyebabkan cacat lahir, seperti pengaruh logam berat, pestisida, dan zat berbahaya lainnya. Ciri Ciri Autisme Atau Gejala Autis Ciri Fisik Anak Autis Terletak di Mata dan Bibir Berikut ini beberapa perbedaan pada wajah, yang membedakan anak autis seperti dikutip dari Dailymail, Jumat (21/10/2011).

1. Memiliki jarak yang lebih lebar antara kedua mata
2. Bagian tengah wajah lebih sempit, termasuk daerah pipi dan hidung
3. Memiliki bibir dan philtrum (daerah antara hidung dengan bibir) yang lebih lebar.

Ciri-ciri ini diungkap oleh para ilmuwan setelah melakukan pengamatan terhadap 62 anak berusia 12 tahun yang didiagnosis mengidap autis. Sebagai pembandingnya, para ilmuwan juga mengamati 41 anak yang tidak memiliki riwayat atau gejala klinis autis. Gejala autisme sangat bervariasi. Sebagian anak berperilaku hiperaktif dan agresif atau menyakiti diri, tapi ada pula yang pasif. Mereka cenderung sangat sulit mengendalikan emosinya dan sering tempertantrum (menangis dan mengamuk). Kadang-kadang mereka menangis, tertawa atau marah-marah tanpa sebab yang jelas. Gejala yang sangat menonjol adalah sikap anak yang cenderung tidak mempedulikan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya, seolah menolak berkomunikasi dan berinteraksi, serta seakan hidup dalam dunianya sendiri. Anak autis juga mengalami kesulitan dalam memahami bahasa dan berkomunikasi secara verbal. Disamping itu seringkali (prilaku stimulasi diri) seperti berputar-putar, mengepak-ngepakan tangan seperti sayap, berjalan berjinjit dan lain sebagainya. Terapi Autis Dibawah ini ada 10 jenis terapi yang benar-benar diakui oleh para professional dan memang bagus untuk autisme. Namun, jangan lupa bahwa Gangguan Spectrum Autisme adalah suatu gangguan proses perkembangan, sehingga terapi jenis apapun yang dilakukan akan memerlukan waktu yang lama. Kecuali itu, terapi harus dilakukan secara terpadu dan setiap anak membutuhkan jenis terapi yang berbeda.

1) Applied Behavioral Analysis (ABA) ABA adalah jenis terapi yang telah lama dipakai , telah dilakukan penelitian dan didisain khusus untuk anak dengan autis. Sistem yang dipakai adalah memberi pelatihan khusus pada anak dengan memberikan positive reinforcement (hadiah/pujian). Jenis terapi ini bias diukur kemajuannya. Saat ini terapi inilah yang paling banyak dipakai di Indonesia
2) Terapi Wicara Hampir semua anak dengan autis mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autis yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang. Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong.
3) Terapi Okupasi Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar.
4) Terapi Fisik Autis adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang-kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya.
5) Terapi Sosial Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autis adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi . Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara2nya.
6) Terapi Bermain Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autis membutuhkan pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik-teknik tertentu.
7) Terapi Perilaku. Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Teman-temannya seringkali tidak memahami mereka, mereka merasa sulit mengekspresikan kebutuhannya, Mereka banyak yang hipersensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan. Tak heran bila mereka sering mengamuk. Seorang terapis perilaku terlatih untuk mencari latar belakang dari perilaku negatif tersebut dan mencari solusinya dengan merekomendasikan perubahan lingkungan dan rutin anak tersebut untuk memperbaiki perilakunya,
8) Terapi Perkembangan Floortime, Son-rise dan RDI (Relationship Developmental Intervention) dianggap sebagai terapi perkembangan. Artinya anak dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya, kemudian ditingkatkan kemampuan sosial, emosional dan Intelektualnya. Terapi perkembangan berbeda dengan terapi perilaku seperti ABA yang lebih mengajarkan ketrampilan yang lebih spesifik.
9) Terapi Visual Individu autis lebih mudah belajar dengan melihat (visual learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambar-gambar, misalnya dengan metode …………. Dan PECS ( Picture Exchange Communication System). Beberapa video games bisa juga dipakai untuk mengembangkan ketrampilan komunikasi.
10) Terapi Biomedik Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang tergabung dalam DAN! (Defeat Autism Now). Banyak dari para perintisnya mempunyai anak autis. Mereka sangat gigih melakukan riset dan menemukan bahwa gejala-gejala anak ini diperparah oleh adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan fungsi otak. Oleh karena itu anak-anak ini diperiksa secara intensif, pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan. Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh sendiri (biomedis).
 sumber: http://nonitahiti.net
ADHD




 ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan saraf perilaku. Ciri utamanya adalah bermasalah dalam perhatian dan hiperaktivitas. Penderita ADHD memiliki masalah dalam hal memperhatikan. Mereka bisa jadi jauh lebih aktif dan/atau lebih impulsif dibandingkan orang-orang seusianya. Gangguan ini mempengaruhi masalah-masalah yang signifikan dalam hubungan, belajar, dan perilaku para penderitanya.

Gangguan ini banyak ditemukan pada anak-anak maupun orang dewasa. ADHD lebih banyak diderita oleh anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Namun, penderita gangguan ini juga dapat hidup normal dan tumbuh menjadi orang sukses, seperti Michael Phelps, atlet renang pemenang medali emas Olimpiade, yang didiagnosis menderita ADHD saat kanak-kanak.
Gejala
Gejala ADHD dimulai sebelum anak berusia tujuh tahun. Anak penderita ADHD yang kurang bisa memperhatikan akan memiliki 6 atau lebih gejala-gejala berikut:
  • Kesulitan mengikuti instruksi
  • Kesulitan mempertahankan perhatian dalam mengerjakan sesuatu atau bermain, baik di sekolah maupun di rumah
  • Kehilangan barang-barang yang dibutuhkan dalam beraktivitas, baik di sekolah maupun di rumah
  • Tampak tidak mendengarkan
  • Tidak memperhatikan detail-detail dengan baik
  • Tampak kacau
  • Bermasalah dengan tugas-tugas yang membutuhkan perencanaan di awal
  • Sering lupa
  • Mudah bimbang
Gejala ADHD
Anak penderita ADHD yang hiperaktif atau impulsif paling tidak memiliki 6 atau lebih gejala-gejala berikut ini.
  • Gugup
  • Berlari dan memanjat di tempat-tempat yang tidak seharusnya
  • Tidak bisa bermain dengan tenang
  • Menjawab tanpa berpikir
  • Mengganggu orang lain
  • Tidak bisa duduk dengan tenang
  • Terlalu banyak bicara
  • Selalu pergi
  • Kesulitan menunggu gilirannya
Anak penderita ADHD menunjukkan gejala-gejala tersebut setidaknya selama 6 bulan.
Penyebab
Anak penderita ADHD tidak memproduksi kimiawi yang cukup di area-area kunci di otak, yang bertanggung jawab mengorganisasi pikiran. Tanpa memiliki kimiawi yang cukup, pusat organisasi otak tidak akan berfungsi dengan baik. Inilah gejala-gejala yang terjadi pada anak yang menderita ADHD. Riset menunjukkan bahwa ADHD merupakan masalah genetik karena lebih banyak diderita oleh anak-anak yang memiliki kerabat dekat yang menderita gangguan ini. Riset baru-baru ini juga menghubungkan rokok dan penyalahgunaan obat selama masa kehamilan dengan ADHD. Terpapar racun lingkungan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebabnya.
Pengobatan
Obat bagi penderita ADHD di antaranya methylphenidate, dextroamphetamine, atomoxetine, serta obat yang menggabungkan antara dextroamphetamine dengan amphetamine. Obat-obat ini dapat meningkatkan perhatian dan konsentrasi serta menurunkan perilaku impulsif dan hiperaktif. Penggunaan obat-obat ini sebaiknya dikonsultasikan terlebih dulu dengan dokter.
Selain obat-obatan, peranan orang-orang di sekitar penderita ADHD juga sangat dibutuhkan. Upaya bersama antara orangtua, guru, dan dokter adalah cara terbaik untuk membantu anak penderita ADHD. Anak yang menderita ADHD mungkin menyulitkan bagi orangtua. Mereka mungkin memiliki kesulitan memahami petunjuk dan aktivitas konstan mereka bisa menjadi hal yang menantang bagi orang dewasa. Anak penderita ADHD juga cenderung membutuhkan pola dan harapan yang lebih jelas. Mungkin kebiasaan hidup di rumah tangga perlu diubah sedikit untuk membantu anak yang menderita ADHD.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan:
  • Buatlah jadwal
  • Buatlah aturan-aturan sederhana di rumah
  • Pastikan petunjuk dapat dipahami
  • Berikan penghargaan atas perilaku baik
  • Pastikan anak diawasi sepanjang waktu
  • Perhatikan ketika anak bersama teman-temannya
  • Aturlah rutinitas mengerjakan PR
  • Fokuslah pada usaha, bukan nilai
  • Bicaralah pada gurunya
Konseling dan terapi juga bisa membantu menangani ADHD. Keluarga dapat berkonsultasi dengan spesialis untuk menangani anak penderita ADHD yang berkaitan dengan masalah perilaku dan belajarnya.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa pewarna makanan dan pengawet makanan dapat memperburuk perilaku hiperaktif pada beberapa anak. Konsultasikan pada ahli gizi mengenai makanan yang sebaiknya dikonsumsi oleh anak penderita ADHD.
Menyimak Tausiyah dari Ustadz Hendra tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, pembacaan surat Al Baqarah oleh ananda Syifa'

Selasa, 18 Februari 2014


Alamat kantor :

Jl.  AKBP Suroko no. 46
Tuban - Jatim - Indonesia
Telp. 0356 - 320090

CP : Ayuk Musaadah 081 33070 6967 /
Maymunah 0896 7612 4960

 

 Outbond Salsabila


 Wall Climbing


 Family Gathering di Kebun Raya Purwodadi



 Family Gathering di Kebun Raya Purwodadi

 


Flying fox


Ekstrakulikuler berenang



Tampilan menari "beautifull", di Gedung Graha Sandya

  Susur Sungai






Fashion Show


Bermain di halaman sekolah



Bermain di sekolah



Bermain di taman



Bermain titian di taman



Bermain pasir



Kegiatan Akademik



Belajar diluar



Ibu Hj. Ayuk Musaadah di Beranda Khadijah FM



Menyiram tanaman di kebun



Kegiatan berkebun



Mempersiapkan media untuk berkebun



Bermain bersama



Penyerahan zakat fitrah



Penyerahan zakat fitrah



Sholat berjamaah di masjid Al-Ikhlas



Berangkat ke kantor POS


Memasak


Keterampilan Membatik


Keterampilan Membatik


Keterampilan Komputer



AKTA PENDIRIAN YAYASAN BINA ANAK SPESIAL MAULIDA SALSABILA
AKTA NOTARIS NURUL FITRIA, S.H., M.Kn. 
N0. 10 TANGGAL 28 OKTOBER 2011

KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA R I
NOMOR : AHU-8451.AH.01.04.Tahun 2011


Visi :
Mendidik anak berkebutuhan khusus untuk dapat mandiri berkarya dan berguna bagi lingkungannya

Misi :
Mengembangkan dan mengoptimalkan bakat anak berkebutuhan khusus untuk berkarya dan mandiri  demi masa depannya

Memberi kesempatan pada anak berkebutuhan khusus untuk dididik secara formal dengan kurikulum yang komprehensif

Membuka kesempatan kepada semua pihak untuk memperdalam pendidikan anak berkebutuhan khusus

Menjadi fasilitator dan motivator bagi orang tua yang mempunyai anak berkebutuhan khusus untuk terus berjuang mengupayakan pendidikan yang maksimal. 



KRITERIA SISWA :
1) Usia 6 – 15 tahun
2) Surat keterangan hasil diagnose dari pusat tumbuh kembang atau lembaga lain yang berkompeten
3) Anak memiliki kesulitan belajar / termasuk anak berkebutuhan khusus

PROGRAM PENDIDIKAN :
A. PENDIDIKAN AKADEMIK FUNGSIONAL
B. PENDIDIKAN KETRAMPILAN
C. PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
D. PENDIDIKAN SOSIALISASI
E. PENDIDIKAN KESENIAN
F. PENDIDIKAN KEMANDIRIAN
G. LIFE SKILL
H. KARAKTER  BUILDING

PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
A.   Komunikasi ekspresif dan reseptif
B. Rencana perkembangan individual sesuai dengan kemampuan anak. Terfokus pada memperbaiki motivasi dan kemampuan anak, dan modifikasi lingkungan untuk mengurangi kelemahan anak
C. Kesempatan sehari-hari pada bantuan individual, belajar dalam kelompok dan melatih secara praktis kegiatan” sehari-hari.
D. Asssesment tentang kelebihan dan kelemahan anak dan perkembangan kemampuan pada kegiatan tersebut
E. Bekerjasama antara guru/terapis dan orang tua untuk menyampaikan tujuan pendidikan dan melaksanakan program pendidikan di sekolah dan di rumah
F. Secara periodik kunjungan ke rumah dan konsultasi untuk membantu keluarga melaksanakan program dirumah secara efektif dan fungsional dan generalisasi kegiatan dari sekolah ke rumah
G. Secara periodik “outing” untuk memperkenalkan prasarana umum, generalisasi materi, dan sosialisasi
H. Program integrasi dengan masyarakat umum menggeneralisasikan kegiatan dalam kelompok besar
I.  Program mengasah minat dan bakat sesuai dengan kompetensi, sehingga daya kembang akan lebih optimal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Pendidikan akademik fungsional 50 %
Pengembangan minat bakat dan kemampuan 50%
    07.30 – 12.00 senin – kamis
Satu kelas satu guru maksimal 5 siswa dan satu asisten guru di kelas-kelas campuran
    07.30 – 11.00 jumat
Jumat EKSPRESI, untuk BEREKSPRESI untuk kegiatan motorik halus, motorik kasar, ketrampilan pilihan, sosialisasi, baik outdoor classes maupun indoor classes
Sabtu dan minggu libur

PROSES PEMBELAJARAN 
A. Sistem belajar
      1) Program belajar akademik fungsional
      2) Sesuai dengan tingkat kemampuan anak
      3) Sasaran pada minat dan bakat kemampuan dan proses kemandirian  
      4) Melibatkan peran aktif orang tua
      5) Creative Teaching
      6) Strategi pendekatan MIR (multiple intelegences research) BERFOKUS PADA KELEBIHAN              ANAK, BUKAN PADA KEKURANGAN ANAK. Agar memiliki skill (kemampuan) yang perlu untuk hidup bermasyarakat dan mandiri
      7) Penilaian
            a) evaluasi harian
            b) evaluasi semester


B. Tujuan Akhir

Tujuan akhir adalah kemandirian, sosialisasi, dan mengasah minat bakat untuk bekal hidup masa depan.
Setiap individu memiliki kekhususan, baik itu kelebihan maupun kekurangan. Tidak ada satupun makhluk di dunia ini yang ada tanpa memiliki potensi tertentu.

Dengan berprinsip akan kebesaran Tuhan dan kesungguhan ikhtiar manusia, maka bukan suatu hal yang tak mungkin bila indivudu yang dilahirkan dengan berkebutuhan khusus bisa hidup dan berkembang sesuai kemampuan yang dimilikinya, tentu saja dengan kesungguhan usaha dari keluarga, sekolah dan masyarakat.
Merupakan kewajiban kita semua untuk memberikan ruang dan waktu untuk anak anak berkebutuhan khusus berkembang dengan optimal.

Dibutuhkan empati dan kemauan untuk menerima dan mengasah kemampuan anak anak berkebutuhan khusus.

Special School  Salsabilla  saat ini sedang berjuang  merintis menjadi sekolah idaman untuk  anak anak berkebutuhan khusus. Pada tahun-tahun awal ini kami akan terus berupaya semaksimal mungkin melengkapi sarana dan prasarana dan juga terus meng upgrade guru pembimbing.

Dengan Kemauan, konsistensi, dan komitmen yang kuat,  kami yakin, Special School Salsabilla, bersama orang tua, dan masyarakat akan mampu mengajak anak anak kita menuju kemandirian, kemanfaatan, dan menjadi kebanggaan keluarga dan bangsa Indonesia.